Rabu, 23 Maret 2016

cara merawat ikan Aligator atau (ikan buaya)

 
Apakah kamu tahu mengenai ikan ini?Ada yang tahu ada juga yang tidak pastinya.Ikan ini memiliki moncong panjang seperti buaya dan memliki badan yang panjang,dan terdiri dari berbagai jenis ikan,inilah yang membuat ikan ini menjadi ikan hias.
Deskripsi Singkat
- Longnose gar:Lepisosteus osseus
- shortnose gar:Lepisosteus platostomus
- Spotted gar:Lepisosteus oculatus
- Florida gar:Lepisosteus platyrhincus
- Alligator gar:Atractosteus spatula
- Tropical gar:Atractosteus tropicus
- Cuban gar:Atractosteus tristoechus
- Shortnose gar + Alligator gar
- Longnose gar + Alligator gar
- Florida gar + Alligator gar
- Morphs of Gar the Gold gar
Salah satu Jenis Gar
Gold gar:

Suhu yang di kehendaki oleh ikan ini berkisa 20-250 derajat cecius,untuk memeliharanya di aquarium dibutuhkan berbagai jenis tanaman-tanaman air ( Imitasi atau Buatan ),pasir dan bebatuan karena itu adalah habitat alaminya dan membuat ikan ini tidak gampang stres.Dan jika ingin di satukan dengan ikan lainnya sebaiknya ukurannya seimbang karena ikan ini tidak akan segan-segan untuk menyerang ikan lainnya.Ikan ini berasal dari Amerika Tengah dan Selatan.

Pakan
Karena ikan ini adalah ikan karnivora jadi ikan ini dapat di beri pakan berupa pakan-pakan hidup seperti ikan2 kecil,udang,dan beberapa serangga.Yang sangat di rekomondasikan adalah anakan ikan lele daripada pakan dan ikan kecil laiinya.Tapi,tetaplah memberikan pakan yang bervariasi agar ikan kamu tidak bosan dengan makanan yang kamu berikan.

Perkembangbiakan
Perkembangbiakan ikan ini dapat di lakukan di aquarium dan kolam dengan suhu berkisar 25 derajat celius hingga 28 derajat celcius,dengan menggabungkan 2 jantan dan 1 betina.Setelah terjadi pembuahan maka telur akan bersebaran di permukaan air dan akan tenggelam ke dasar air.Ikan ini dapat bertelur hingga 1100 butir.Jika kamu binggung cara membedakan jantan dan betina beginilah caranya:
Betina:Ukuran tubuh lebih besar,sirip anal rata
Jantan:Ukuran tubuh lebih kecil,sirip anal tampak berjumbai
Jika Burayak sudah mulai bermunculan beri makan mereka dengan kutu air dan artemia dan sampai ikan-ikan kecil sesuai dengan besarnya mulut burayak kamu.

Harga:
Pasaran Indonesia:
-Spotted Gar:

    * 10 cm-20 cm:Rp.15.000,00-Rp.20.000,00
    * 20cm- 30 cm:Rp.20.000,00-Rp.45.000,00

-Alligator gar:

    * 15cm- 30 cm:Rp.50.000,00-80.000,00
    * 30cm-40cm:Rp.85.000,00-250.000,00
    * Seterusnya diatas 200 ribu rupiah

dan saya akan memberikan kamu 16 tips fakta unik tentang ikan alligator

Nama alligator berasal dari kata Spanyol ‘el lagarto’ yang berarti ‘kadal’.

Alligator dan kerabat meraka, buaya, merupakan pemangsa yang ditakuti.

Saat ini hanya terdapat dua spesies alligator yang masih bertahan yaitu alligator Amerika dan alligator China.

Fakta Unik dan Menarik tentang Alligator

1. Alligator adalah hewan berdarah dingin. Panjang rata-rata alligator sekitar 4-6 meter sedang beratnya mencapai sekitar 350-450 kg.

2. Alligator memiliki rahang yang sangat kuat dan dengan mudah melumpuhkan mangsa dengan berat lebih dari 900 kg. Dengan bantuan 75 gigi yang kuat, hewan ini mampu memotong leher mangsa besar hanya dalam satu gigitan.

3. Alligator memiliki nafsu makan yang besar. Alligator muda memangsa ikan kecil, serangga, berudu, katak, krustasea, cacing, dan siput. Ikan yang lebih besar, kura-kura, berbagai mamalia, burung, rusa, ular, dan reptil lainnya merupakan mangsa alligator dewasa. Jika tidak menemukan cukup mangsa, alligator akan memakan binatang yang sudah mati.

4. Alligator sering menelan batu yang diyakini membantu mereka menyelam lebih dalam. Kulit alligator yang seperti berlapis membantu melindungi dari salinitas air laut.

5. Alligator Amerika memilih hidup di perairan tawar. Mereka bisa ditemukan menghuni rawa-rawa, lahan basah, sungai, danau, rawa payau, dan laguna.

6. Di alam liar, alligator bisa hidup sampai usia 50 tahun tetapi di kebun binatang, dengan perawatan yang tepat, mereka dapat hidup hingga 75 tahun.

7. Alligator membuat gundukan sarang dekat perairan air tawar. Karena tidak memiliki pita suara, alligator jantan melakukan cara unik untuk menarik perhatian betina. Alligator jantan akan menghisap udara ke paru-paru dan membuangnya keluar dengan keras. Alligator umumnya kawin saat musin semi.
8. Alligator Amerika betina bertelur sebanyak 25 sampai 60 butir. Telur kemudian ditutupi dengan berbagai vegetasi untuk menjaganya tetap hangat.

9. Telur alligator yang menetas pada suhu antara 90-93 derajat Fahrenheit akan berkelamin jantan, sedangkan jika suhu berkisar antara 82-86 derajat Fahrenheit, telur akan menetas menjadi alligator betina.

10. Alligator bisa diam tak bergerak selama berjam-jam. Saat berada di dalam air untuk mengintai mangsa, hanya lubang hidung dan mata yang terlihat di permukan.

11. Alligator memiliki sensor yang terletak di kulit untuk mendeteksi jika ada mangsa yang masuk ke dalam air. Alligator akan menyergap mangsa dengan kecepatan yang mengejutkan.

12. Ekor yang kuat mampu membantu alligator ‘melompat’ hingga 5 meter dari air. Kemampuan ini membantu mereka menangkap mangsa yang bergantung rendah pada cabang diatas air. Setelah tertangkap, alligator akan menarik mangsa ke dalam air dan membuatnya tenggelam.

13. Saat menangkap mangsa yang besar, alligator akan memutar mangsa tersebut dengan rahangnya yang kuat sehingga tercabik menjadi ukuran kecil yang mudah ditelan. Aksi ini disebut sebagai ‘death roll’.

14. Sebagai hewan berdarah dingin, buaya bisa tetap kenyang dengan hanya makan sekali seminggu. Saat mendapatkan mangsa besar, alligator akan menyembunyikan sisa makanan yang belum habis untuk kemudian menyantapnya kembali setelah lapar.

15. Alligator Amerika tidak lagi menjadi spesies yang terancam punah. Berbeda dengan alligator Cina yang hanya tersisa amat sedikit di alam liar.

16. Alligator sebenarnya adalah hewan pemalu dan cenderung melarikan diri ketika bertemu manusia. Tapi ketika merasa terganggu, alligator berpotensi menyerang manusia.[]
oke cuman ini yang bisa saya berikan pada kalian tentang ikan Alligator
semogga bermanfaat bagi kalian yang baca artikel ini.
 
 

Jenis Jenis Ikan Aligator

Bookmark and Share
Ikan aligator atau spatula ini merupakan salah satu spesies yang banyak diminati oleh para penggemar ikan hias jenis predator.  Ikan yang memiliki moncong seperti buaya ini terbagi kepada 7 spesies dari 2 genus (Atractosteus dan Lepisosteus) :

Alligator gar (atractosteus spatula)

Dari tujuh spesies gar, Alligator Gar ini merupakan yang terbesar, ukurannya bisa mencapai hingga panjang hingga 3 meter dan mencapai berat 140 kilogram. Jenis Alligator gar ini yang banyak di perjualbelikan.


 

 

Cuban Gar (atractosteus tristoechus)

Cuban Gar
Photo:   fishlaboratory.com
Jenis ikan gar ini berasal dari Kuba. Panjang maksimal ikan ini bisa mencapai 2 meter. Di alam liar ikan dewasa Cuban Gar ini memakan ikan dan burung. Suhu ideal untuk ikan ini adalah ( 18 ° C - 23 ° C ).
Ikan ini termasuk daftar spesies yang terancam punah dan saat ini telah di lakukan penangkaran.


 

 

Tropical Gar (atractosteus tropicus)

Tropical Gar
Tropical Gar berasal dari perairan dari selatan Meksiko hingga Kosta Rika , ikan ini dapat mencapai panjang hingga 1,25 m di alam liar ( meskipun sering jauh lebih kecil di penangkaran ) . 
Tropical gal ini sekilas terlihat sangat mirip dengan Longnose Gar baik warna maupun marking, tetapi dapat dibedakan dengan dari moncongnya yang  lebih pendek dan lebar.


Longnose Gar ( lepisosteus osseus )

Longnose Gar
Longnose gar dapat berasal dari kawasan Amerika Utara dan Tengah. Ikan ini dahulu sempat menjadi makanan. Tetapi sekarang ikan ini di Amerika menjadi favorit para pemancing. Sedang di Indonesia ikan predator ini menjadi favorit pengisi akuarium besar/ kolam ikan predator.
Mangsa  dari longnose gar ini adalah ikan kecil dan kadang-kadang serangga dan udang. Kematangan seksual untuk ikan jantan antara tiga dan empat tahun, sedangkan betina di usia enam tahun.  Telur mereka sangat beracun untuk manusia, tetapi ikan predator lainnya bisa mentolerir racunnya.

Longnose gar memiliki umur rata-rata 15-20 tahun walau pernah dilaporkan ikan ini mencapai usia 39. Longnose Gar ini dimorfik seksual artinya bahwa jantan dan betina dapat dibedakan secara visual ; betina memiliki panjang, berat, dan sirip yang lebih panjang dibanding jantan.
Longnose gar mencapai panjang rata-rata 0,71-1,2 m dengan panjang maksimum sekitar  1,8 m  dan berat maksimum 25 kg.

 

Spotted Gar ( Lepisosteus oculatus )

Spotted Gar
Spotted Gar sangat mirip dan sulit dibedakan dengan Florida Gar. Tidak seperti Florida Gar yang relatif lebih mudah dicari ikan predator yang rakus ini sulit ditemukan di pasaran.
Umur maksimum untuk gar ini adalah 18 tahun . Jantan akan dewasa pada usia dua atau tiga tahun , sedangkan betina dewasa pada usia tiga atau empat tahun. Ikan betina rata-rata lebih besar dan hidup lebih lama daripada jantan. Sedangkan kematangan seksual ikan betina dicapai pada umur 6 tahun.

Walaupun tidak tercatat sebagai spesies terancam punah, namun beberapa beberapa negara bagian di Amerika (South Dakota, Delaware, Pennsylva) telah melaporkan ikan ini terancam  populasinya.

Florida Gar ( lepisosteus platyrhincus )

Florida Gar
Florida Gar ini sangat mirip dengan Spotted Gar.  Selain Alligator gar ikan ini juga banyak terdapat di pasaran. Ikan ini pada saat dewasa  memiliki panjang berkisar 51,7-132,2 cm dan biasanya berat 1,36-4,36 kg.
Ikan predator ini memiliki , bintik-bintik hitam yang tidak teratur di bagian atas kepalanya dan seluruh tubuh termasuk sirip anal . Jarak mata kurang dari dua pertiga panjang moncong . Florida gar ini memiliki warna coklat-olive di bagian belakang dan sisi atas, dan putih atau kuning pada bagian perut.  Pada saat ikan ini masih muda ia memiliki garis-garis gelap di bagian belakang dan samping .

Shortnose Gar ( lepisosteus platostomus )

Shortnose Gar













 

 

 

Platinum Gar

Platinum Alligator Gar
Platinum Florida Gar



Diet / Pemberian makan pada Ikan Gar

Ikan jenis gar ini alaminya merupakan ikan pemakan ikan hidup. Tetapi setelah di puasakan ikan jenis ini akan menerima juga ikan/udang beku.  Tetapi sebaiknya sebelum di puasakan sebaiknya ikan diberi dahulu ikan hidup hingga ikan cukup "gemuk".

Makanan harus diberikan setiap hari jika ikan masih kecil hingga menginjak remaja ;  sedangkan  ikan dewasa paling banyak hanya perlu satu atau dua kali makan dalam satu minggu.

Disarankan untuk mengkarantina ikan pakan hidup sebelum diberikan kepada ikan gar agar terhindar dari penyakit atau parasit.

Ikan jenis gar atau "aligator"  ini tidak boleh makan daging mamalia seperti jantung sapi atau ayam karena beberapa lipid dan senyawa organik lainnya yang terkandung dalam daging tidak dapat dimetabolisme dengan baik oleh ikan, yang akan  menyebabkan penumpukan lemak berlebih dan bahkan penurunan fungsi (degenerasi) organ tubuh ikan jika pemberian makanan diberikan dalam jangka panjang .


Mengenal dan Budidaya Ikan Sapu Sapu

http://ternakhe.blogspot.com/2015/10/mengenal-dan-budidaya-ikan-sapu-sapu.html

http://ternakhe.blogspot.com/2015/10/mengenal-dan-budidaya-ikan-sapu-sapu.html
 
Ikan sapu-sapu atau ikan bandaraya adalah sekelompok ikan air tawar yang berasal dari Amerika tropis yang termasuk dalam famili Loricariidae, namun tidak semua anggota Loricariidae adalah sapu-sapu. Ikan ini dikenal sebagai pemakan alga/"lumut" dan sangat populer sebagai ikan pembersih akuarium. Dalam perdagangan ikan internasional ia dikenal sebagai plecostomus atau singkatannya, plecos dan plecs. Di
Ikan ini omnivora (pemakan segala) tapi biasanya mencari sisa-sisa tumbuhan air di malam hari.
Sebenarnya sapu-sapu mencakup banyak jenis anggota Loricariidae, meskipun yang paling umum dikenal adalah Hypostomus plecostomus. Karena banyaknya impor berbagai macam sapu-sapu, dan banyak sekali yang belum diidentifikasi secara benar, disusunlah suatu daftar sapu-sapu yang disebut nomor-L (L-number) untuk mencirikannya secara sementara.
jeniz-jeniz pleco:
Malaysia orang menyebutnya "ikan bandaraya" karena fungsinya seperti petugas pembersih kota ("bandar"). Di Indonesia, analogi yang sama juga dipakai tetapi alatnya yang dipakai sebagai nama (sapu). Ikan ini nyaris dapat hidup bersama dengan ikan akuarium apa saja dan diperdagangkan dalam ukuran kecil atau sedang. Meskipun demikian, ia bisa tumbuh sepanjang 60 cm dan menjadi kurang aktif dan kurang bersahabat.
  1. Common pleco
  2. Zebra pleco
  3. Gold Nugger pleco
  4. Scarlet pleco
  5. Shunshine pleco
  6. Medusa pleco
  7. Flash pleco
Pakan :
  1. Algae water
  2. Algae
  3. Sisa pakan ikan
  4. Ikan mati
  5. Timun
  6. Kutu air
  7. Infusoria
  8. dll.

Perkembangbiakan :
Ikan ini dapat dibedakan kelaminnya,apabila ikan ini sudah berukuran dewasa. Biasanya dilihat dari kumis yang terlihat pada daerah insang. Biasanya kumis jantan lebih panjang dari pada sang betina
Lanjutan akan segera ditambahkan.




  • Ikan sapu-sapu hias jenis Hypancitrus Zebra.
  • Ikan sapu-sapu hias jenis Hypancitrus Zebra
    Image taken from tumblr.com 
    Ikan sapu-sapu hias jenis hypancitrus zebra ini adalah jenis ikan sapu-sapu hias paling mahal. Ikan yang berasal dari sungai amazon ini dinamakan hypancitrus zebra karena memiliki corak hitam dan putih bergaris-garis mirip kuda zebra.
    Sama halnya dengan ikan sapu-sapu jenis hypancitrus zebra, ikan sapu-sapu hias jenis scarlet juga dinamakan sesuai dengan bentuk dan warna fisik ikan. Scarlet berarti merah tua atau merah sedikit orange. Warna ini sesuai dengan warna ekor dari ikan pleco hias jenis scarlet. Ikan sapu-sapu scarlet bisa diketemukan di sungai-sungai negara Brazil.
    Jenis ikan pleco yang ketiga adalah jenis ikan pleco leopard. Nama latin ikan sapu-sapu jenis leopard adalah Pseudacanthicus CF Leopardus. Ikan pleco jenis leopard adalah ikan kedua dari jenis ikan sapu-sapu paling mahal selain ikan pleco jenis hypancitrus zebra. 
    Ikan sapu-sapu hias selanjutnya adalah ikan sapu-sapu hias jenis leopard frog pleco. Ikan sapu-sapu jenis leopard frog pleco adalah jenis ikan sapu-sapu berukuran sedang karena ukuran ikan sapu-sapu leopard frog pleco dewasa hanya berkisar 10 hingga 15 sentimeter. Sekilas, ikan ini mirip dengan ikan sapu-sapu jenis Hypancitrus Zebra, hanya saja dia memiliki garis kuning mirip ikan sapu-sapu leopard.
  • Ikan sapu-sapu hias jenis Royal Pleco.
  • Ikan sapu-sapu hias jenis Royal Pleco
    Image taken from actwin.com 
    Nama latin dari ikan sapu-sapu hias jenis Royal Pleco adalah Panaque Nigroliatus. Ikan sapu-sapu hias jenis Royal Pleco adalah jenis ikan sapu-sapu hias berukuran sedang. Ukuran untuk ikan sapu-sapu hias jenis royal pleco mencapai ukuran 40 sentimeter.
  • Ikan sapu-sapu hias jenis Golden Royal Line Pleco.
  • Ikan sapu-sapu hias jenis Golden Royal Line Pleco
    Image taken from canadapleco.com 
    Golden royal line pleco adalah jenis ikan sapu-sapu hias berukuran sedang. Saat dewasa, ikan sapu-sapu hias ini hanya mencapai ukuran tidak lebih dari 20 sentimeter. Ikan pleco jenis golden royal line pleco banyak diketemukan di venezuela.
    Secara fisik, ikan sapu-sapu jenis broken line royal pleco agak mirip dengan ikan sapu-sapu jenis golden royal line pleco. Perbedaan antara ikan sapu-sapu jenis broken line royal pleco dengan ikan sapu-sapu jenis golden royal line pleco adalah terletak pada garis di tubuhnya. Ikan sapu-sapu jenis broken line royal pleco memiliki corak garis putus-putus, sementara ikan golden line royal pleco memiliki garis yang tidak putus-putus. Ikan sapu-sapu jenis broken line royal pleco juga memiliki warna dasar biru pucat, dan ikan ini dapat mencapai ukuran lebih dari 40 sentimeter.
     
    JENIS IKAN SAPU SAPU
    Ikan sapu-sapu jenis para pleco adalah ikan sapu-sapu yang berasal dari sungai di Brazil. Ikan ini memiliki warna dasar kekuning-kuningan dengan totol berwarna hitam eksotis, dengan pola corak totol makin ke belakang makin besar.
  • Ikan sapu-sapu jenis King Tiger Pleco.
  • Ikan sapu-sapu jenis King Tiger Pleco
    Image taken from duzzee.ca 
    Seperti namanya, ikan sapu-sapu jenis king tiger pleco memiliki corak yang unik, mirip corak pada tubuh harimau, namun dengan warna hitam dan putih.
    Ikan sapu-sapu jenis small spotted cat pleco adalah jenis ikan sapu-sapu yang memiliki ukuran kecil. Ukuran dewasa dari ikan sapu-sapu jenis small spotted cat pleco kurang dari 13 sentimeter. Ikan ini banyak diketemukan di aliran sungai amazon yang melintasi venezuela.
    Seperti namanya, ikan sapu-sapu jenis Big Spot Hypostomus ini memiliki corak polkadot besar dengan warna dasar putih kekuning-kuningan.
  • Ikan sapu-sapu jenis Xingu Peppermint Pleco.
  • Ikan sapu-sapu jenis Xingu Peppermint Pleco
    Image taken from fnzas.org.nz 
    Tidak seperti ikan sapu-sapu hias jenis lain, ikan sapu-sapu hias jenis xingu peppermint pleco diberi nama berdasarkan dari nama asal sungainya di Brazil, yaitu sungai Rio Xingu. Ikan sapu-sapu jenis Xingu Peppermint Pleco memiliki warna dasar hitam pekat dengan totol kecil yang tersebar secara teratur di sekujur tubuhnya.
    Ikan sapu-sapu jenis Xingu Baryancistrus adalah jenis ikan sapu-sapu berukuran sedang. Ukuran dewasa dari ikan sapu-sapu jenis Xingu Baryancistrus maksimal hanya mencapai 25 sentimeter. Warna dasar ikan sapu-sapu jenis Xingu Baryancistrus adalah hitam dengan totol kekuningan di tubuhnya.
    Ikan sapu-sapu hias violet red bruno adalah jenis ikan sapu-sapu hias yang mudah ditemui di sepanjang aliran sungai Amazon. Ikan ini memiliki warna keunguan yang khas dengan intensitas makin gelap di ekornya. Bagian mata ikan sapu-sapu hias jenis Violet Red Bruno berwarna kebiruan.
  • Ikan sapu-sapu hias jenis Red Fin Cactus Pleco.
  • Ikan sapu-sapu hias jenis Red Fin Cactus Pleco
    Image taken from fishchannel.com 
    Ikan sapu-sapu hias jenis Red Fin Cactus Pleco memiliki guratan sisik di tubuhnya, mirip tanaman kaktus, dan sirip serta ekor yang memiliki warna merah. Ikan sapu-sapu hias jenis Red Fin Cactus Pleco memiliki habitat asli di Rio Tocantis, negara Brazil. Ikan sapu-sapu jenis Red Fin Cactus Pleco adalah jenis ikan sapu-sapu hias berukuran besar. Ukuran dewasa dari ikan sapu-sapu hias jenis Red Fin Pleco bisa mencapai lebih dari 60 sentimeter.
    Sama seperti habitat asli beberapa ikan sapu-sapu lain, ikan sapu-sapu hias jenis Golden Nugget Pleco juga berasal dari sungai Rio Xingu, negara Brazil. Warna dasar ikan sapu-sapu hias jenis Golden Nugget Pleco adalah hitam kecoklatan, mirip warna nugget, dengan totol berwarna kuning cerah di tubuhnya. IKan sapu-sapu hias jenis Golden Nugget Pleco adalah jenis ikan sapu-sapu hias berukuran sedang. Ukuran ikan sapu-sapu hias jenis Golden Nugget Pleco bisa mencapai 35 sentimeter

cara merawat ikan parrot



Mungkin karena mulut ikan ini mirip dengan paruh burung parrot atau burung nuri sehingga ikan yang berasal dari keluarga cyclid ini dijuluki ikan parrot. Ikan ini umumnya berwarna merah, tetapi beberapa jenis baru ada yang warnanya ngejreng seperti hijau muda, kuning, biru muda dan ungu.
Parrot ini tergolong ikan ramah. Berbeda dengan saudaranya yang cukup temperamen, louhan, yang cenderung untuk individual, berusaha mempertahankan teritorial dengan menyerang ikan lain. Parrot akan lebih cantik apabila dipelihara secara beramai-ramai dalam aquarium.

Pakan

Pemeliharaan parrot ini cukup mudah. Binatang air ini gemar menyantap baik pakan alami maupun buatan.

Pakan alami, dapat berupa cacing sutra, cacing darah. Di pasaran, pakan alami parrot ini tersedia dalam bentuk segar, kering maupun beku.

Pakan buatan, saat ini hobiis lebih banyak menyukai pakan buatan ini. Nutrisi yang lengkap dan seimbang menjadi pertimbangan utama, disamping kepraktisan penyimpanan, relatif lebih murah dan lebih mudah dicari di toko-toko terdekat. Pakan buatan ini juga lebih aman dibanding pakan alami, sisa pelet yang tidak termakan hanya sedikit mengeluarkan residu nitrit dan amonia dibanding pakan alami. Pakan buatan juga lebih hiegenis karena tidak membawa bibit penyakit.

Hokky Parrot Premium Color Enhancher adalah pakan terbaik untuk parrot. Hokky Parrot Premium Color Enhancher menjamin warna parrot akan lebih cemerlang dalam 1 minggu. Hal ini karena Spirulina yang terkandung dalam pakan ini. Berbagai vitamin yang terkandung di dalam pelet Hokky Parrot Premium Color Enhancher membantu meningkatkan kekebalan tubuh parrot terhadap penyakit.





Pemeliharaan

Feeding, Berikan pelet Hokky Parrot Premium Color Enhancher sebanyak yang bisa dihabiskan parrot dalam 15 menit. Berikan sehari dua kali. Keluarkan pakan tersisa agar tidak mengotori air.

Seperti umumnya keluarga ciclid lainnya, temperatur air yang ideal untuk parrot berkisar antara 25-30°C.

Aquarium

Merupakan tempat yang paling ideal untuk memelihara parrot.

Filter, Ikan ini tergolong bandel sehingga tidak memerlukan sistem filter yang rumit. Meski begitu parrot tetap memerlukan sistem filterisasi yang tepat. Setidaknya ada tiga sistem filter yang dapat digunakan dalam aquarium, yaitu sistem Hanging, Internal dan External. Media filter yang umum digunakan untuk parrot seperti kapas sintetik, Filter mat, dan karbon aktif.

Hanging Filter adalah filter yang diletakkan diatas aquarium. Prinsip kerja sistem ini yaitu pompa submersible menghisap air kotor yang lalu dialirkan kedalam box yang berisi media filter. Air yang sudah tersaring akan turun secara grafitasi kembali ke aquarium. Di pasaran juga terdapat filter hanging yang pompa dan medianya sudah terpadu alias Built in, kita tinggal menempelkan hanging filter tersebut ke tepi kaca aquarium bagian atas. Namun mesti diingat, Hanging filter terpadu umumnya hanya menampung sedikit media filter sehingga hanya dapat digunakan untuk aquarium berukuran kecil.

Filter internal adalah filter yang langsung disekat dari aquarium utamanya. Bagian yang disekat ini umumnya berukuran seperlima ukuran aquarium utama. Bagian yang disekat ini dapat dibagian samping maupun belakang aquarium utama. Dalam sekatan ini kita tempatkan media filter dan pompanya.

Filter External, dengan sistem ini media dan pompa diletakkan diluar aquarium. Air kotor secara grafitasi akan turun ke tabung media filter dan selanjutnya air yang bersih akan dikembalikan kedalam aquarium menggunakan pompa.

Mana yang paling baik diantara ketiga sistem ini? Masing-masing memiliki keunggulan dan kelamahan. Filter hanging, yang menggunakan box media (tersedia dipasaran umumnya berukuran kecil) yang digantung atau diletakkan diatas aquarium hanya dapat menampung sedikit media filter, sehingga kurang dapat menyaring kotoran ikan dengan baik. Filter External cukup baik dalam hal keindahan karena “benda asing” seperti selang, pipa dan pompa plus medianya relatif tersebunyi. Kelemahan sistem filter external adalah kurang dapat menarik kotoran secara maksimal karena pusat hisap yang hanya pada satu titik. Sehingga terkadang kita masih harus menarik kotoran yang berukuran besar secara manual (Penyifonan). Jika kita memilih filter internal, kita harus pandai-pandai “mengelabuhi” mata kita. Pasalnya ruang filter ini mengambil tempat lumayan besar dari aquarium utama. Selama kita secara rutin membersihkan celah sekat antara aquarium utama dengan ruang filter tampaknya sistem filter internal lebih baik dalam hal menjaga kualitas air. Hal ini karena pusat hisap yang lebih merata baik untuk kotoran dasar maupun kotoran permukaan. Penggantian air cukup dilakukan sepertiga volume air tiap satu bulan sekali.

Dekorasi

untuk memelihara parrot baiknya cukup sederhana saja alias minimalis. Pasalnya, ikan ini suka bergerombol dan bersembunyi, bila kita meletakkan ornamen kayu-kayuan atau batu yang besar, bisa-bisa parrot hanya akan bersembunyi di balik kayu atau batu tersebut.

Penyakit

Parrot merupakan ikan yang cukup tahan terhadap serangan penyakit. Masalah kesehatan yang umum pada parrot adalah infeksi yang disebabkan oleh jamur, bakteri dan agen patogen lainnya. White spot sering terjadi apabila temperatur terlalu rendah, dan kepadatan populasi yang terlalu tinggi. White spot juga sering terjadi di musim pancaroba. Gejala white spot adalah adanya bulatan atau spot berwarna putih. Pengobatanya cukup dengan menaikkan temperatur minimal 28°C dan pemberian methylene blue.



cara merawat ikan Corydoras dan cara membudidayakanya



 Ikan Tikus adalah ikan yang ramah dan suka berenang dengan sesama jenis membentuk kawanan.Tidak disarankan untuk memelihara ikan ini di akuarium kurang dari 3ekor.jika itu dilakukan maka akan terlihat bahwa mereka menghabiskan sebagian besar waktunya tetap berenag bersama mencari sisa-sisa makanan di dasar akuarium.
         Ikan Tikus adalah ikan yang mencari makan didasar akuarium dan mereka bisa membantu menjaga dasar akuarium tetap bersih dan bebas dari sisa makanan yang membusuk.Dan cara ini bisa digunakan untuk menjaga kualitas air secara keseluruhan.Walaupun demikian bukan berarti penggantian air secara rutin tidak diperlukan.
Corydoras Panda
           Ikan Tikus termasuk dalam genus/marga corydoras,family/suku ikan lele bersenjata yaitu.Mereka adalah ikan yang aktif dan sangat menghibur orang yang melihatnya.dan bisa berumur panjang jika dipelihara dengan kondisi air yang baik.Jangan kaget jika Ikan Tikus bisa menemani mu sampai 15-20 tahun.
Pada genus corydiras sudah ditemukan lebih dari 180 spesies.Di Amerika selatan kamu bisa menemukan ratusan corydoras berenag membentuk kawanan.Kadang-kadang spesies yang berbeda juga berenang bersama-sama.

           Lingkungan alami Corydoras adalah sungai yang beraliran lambat,dangkal,jernih,soft dan netral atau sedikit asam.Pertahankan nilai pH air akuarium sedikit di bawah 7 dan usahakan 5-10 derajat untuk kesadahan/hardness.beberapa sepesies corydoras tidak toleran dengan garam,jadi kalian harus berhati-hati sebelum menggunakan garam untuk pengobatan.Ikan ini sebenarnya cukup kuat dan pandai beradaptasi,tapi mereka sensitif dengan nilai nitrat yang tinggi dan dapat menyebabkan infeksi barbell(jenggot dikanan dan kiri mulut)
dan cara membudidayakannya
 Corydoras (Corydoras aenes) dengan nama dagang Bronze Catfish berasal dari Venezuela, Trinidad (Amerika Selatan). Ikan ini bersifat karnivora dan terkenal sebagai ikan "tukang bersih-bersih". Corydoras paling senang berada di tempat yang kurang bersih dan memiliki kebiasaan membersihkan dinding-dinding. Namun, kotoran yang sudah dibersihkan dibiarkan bertumpuk, tidak dimakan. Suhu untuk pemijahan ikan ini antara 26-28° C.
Di pasaran saat ini sudah berkembang banyak spesies yang harganya cukup mahal, di antaranya ialah Corydoras paleatus, Corydoras panda, maupun Corydoras sterbai. Jenis corydoras ini memerlukan suhu pemijahan yang relatif rendah dibanding corydoras aenes, yaitu antara 24-26° C.
Panjang tubuhnya dapat mencapai 7 cm. Tubuh tersebut diselimuti dua baris sisik dengan sisik yang lebih besar disebut Plate. Mulutnya dilengkapi sepasang sungut atau kumis yang berguna sebagai sensor atau radar untuk mencari makan di dalam gelap.
Agar corydoras ini tumbuh dengan baik, air untuk pemeliharaannya sebaiknya memiliki nilai pH 7-7,5 dengan kekerasan (hardness) 10° dH. Untuk membantu pertumbuhannya, sebaiknya ke dalam kolam pemeliharaan ditambahkan kapur.
Antara jantan dan betina dapat dibedakan dari pina atau sirip dorsal yang lebih lancip pada betina, sementara jantan lebih tumpul. Bila dilihat dari atas, tubuh betina tampak jauh lebih lebar dibanding jantan.
Agar berpijah dengan baik, sebaiknya induk jantan dan betina dipelihara terpisah dahulu sambil diberi pakan yang baik berupa cacing sutera dan cacing darah. Bila sudah tampak mengandung telur, induk betina dapat dicampur dengan jantan. Umumnya betina siap memijah sekitar umur lima bulan.
pemijahan corydoras dapat berlangsung secara masal dengan perbandingan jantan betina 1 : 2-4. Dalam pemijahan ini biasanya induk betina akan membersihkan sarang sampai bersih dengan mulutnya. Sarang dapat berupa potongan paralon yang digantungkan atau keramik yang diberdirikan di tempat pemijahan.
Walaupun ikan ini tergolong ikan dasar, namun telurnya ditempatkan di tengah kolam air. Induk betina akan mengisap sperma jantan dengan mulutnya dan disimpannya di situ. Dengan kantong yang dibentuk oleh pasangan sirip perut yang dibengkokkan, induk betina akan membawa dan melekatkan telurnya ke tempat atau
sarang yang sudah dibersihkan sebelumnya oleh yang jantan dan akan dibuahi sperma dari mulutnya. Lekatan telur tersebut sangat kuat. Demikian seterusnya proses pemijahan tersebut berlangsung berulang-ulang hingga telur dalam perut induk betina habis.
Biasanya corycloras akan bertelur atau memijah pada pagi hari sekitar pukul 6.30-7.30. Bila sudah selesai memijah, telurnya dapat diambil bersama dengan sarangnya untuk ditetaskan dalam wadah tersendiri. Di dalam wadah penetasan, aerasi untuk suplai oksigen sangat diperlukan. Telur tersebut akan menetas dalam waktu tiga hari (72 jam) dan larvanya dapat berenang setelah berumur 5-6 hari.
Pakan larva ikan dapat berupa kutu air yang diberikan selama beberapa hari (2-3 hari). Setelah itu, larva sudah bisa diberi pakan cacing sutera. Sementara penggantian air dilakukan setelah larva berumur seminggu. penggantian air ini dilakukan dengan cara menyifon setiap hari sebanyak separo atau sepertiga volume air. Bila memungkinkan, ke dalam wadah dipasangkan filter khusus larva untuk menjaga kualitas air tetap bagus.
Setelah ikan berumur dua minggu, kegiatan penjarangan dan seleksi ukuran dapat dilakukan. Pakannya berupa cacing sutera.
Setelah dipelihara selama dua bulan biasanya ikan sudah mencapai ukuran 2-2,5 cm dan sudah siap dijual. Ini disebabkan ukuran terbesar untuk pasar ekspor adalah 2,5 cm. Ukuran yang lebih besar biasanya akan membawa risiko dalam pengangkutan. Ikan yang besar memiliki patil atau duri sangat keras di sirip kepala. Patil ini akan keluar kalau ikan mengalami stres sehingga dapat membocorkan kantong plastik saat pengangkutan. 



Jenis-Jenis Corydoras Catfish

Bookmark and Share
Corydoras Catfish atau lele corydoras ini memiliki ukuran mini. Sangat cocok untuk yang ingin mengisi akuarium berukuran kecil dengan ikan hias berkumis. Ikan corydoras ini termasuk ikan yang suka mencari makan di dasar akuarium. Banyak jenis dari Corydoras ini diantaranya adalah :


False Julii Cory Cat (Corydoras sp.)



Nanus Cory Cat (Corydoras nanus)
Nanus Cory Cat

Albino Aeneus Cory Cat (Corydoras aeneus)
Albino Cory Cat
Swartz's Cory Cat (Corydoras schwartzi)

Swartz Cory Cat

Sterba's Cory Cat (Corydoras sterbai)

Emerald Green Cory Cat (Brochis splendens)

Elegans Cory Cat (Corydoras elegans)


Agassizi Cory Cat (Corydoras agassizi)

Peppered Cory Cat (Corydoras paleatus)

Panda Cory Cat (Corydoras panda)

Palespotted Cory Cat (Corydoras gossei)


Skunk Cory Cat (Corydoras arcuatus)



Ikan Balashark (Balantiocheilos melanopterus)

Ikan balashark merupakan jenis ikan yang dinyatakan IUCN sebagai ikan yang masuk daftar ikan langka dan patut dilindungi. Ikan Balashark dengan nama daerah ikan Puntung Kanyut (Sumatera Selatan), Ketutung (Kalimantan Barat) dan Ridik angus (Jambi) merupakan salah satu jenis ikan yang keberadaannya sudah dikategorikan mengkhawatirkan untuk Kalbar dan Jambi. Namun di Sumatera Selatan jenis ini masih bisa didapatkan walaupun jumlahnya tidak banyak.

Ikan balashark yang kecil (benih) merupakan ikan hias yang sangat indah dipandang dengan tubuh yang berwarna perak dan setiap siripnya terdapat warna hitam dan kuning. Mengapa ikan balashark begitu cepat menghilang dari perairan? Diduga akibat penangkapan yang berlebihan dan menurunnya mutu lingkungan habitat dimana ikan itu hidup.

Ikan ini termasuk ikan yang sangat mudah mati, sehingga penanganan extra hati-hati. Balashark membutuhkan oksigen yang tinggi dan air yang jernih terutama dalam penampungan, karena ikan ini termasuk ikan yang hidup di bagian hulu dari sungai bagian tengah dimana kondisi oksigennya relatif tinggi yaitu lebih dari 6 ppm; meski di alam juga sering dijumpai di rawa lebak terutama yang berhubungan dengan sungai yang besar.

Makanan ikan balashark di alam adalah fitoplankton terutama dari kelompok Bacillariophyceae (Diatoma sp, Synedra sp) dan Desmidiceae (Closterium sp) dan jenis phitoplankton lainnya seperti Mougeotia sp, Pleurotaenium sp, Cosmarium sp, namun kadang-kadang juga ada yang didominasi oleh rotifera dalam lambungnya.

Arisan Belido merupakan salah satu habitat anakan ikan ini di DAS Musi. Ikan ini merupakan jenis ikan yang bermigrasi dimana pada saat berukuran benih, hidup di perairan rawa asam dan setelah mulai dewasa akan berada di sungai utamanya yaitu sungai Musi.

Walaupun induk ikan putung hanyut sudah sulit tertangkap, namun benih-benihnya masih banyak tertangkap di perairan sungai Arisan Belido. Menurut Dahuri (2004) Balashark merupakan salah satu ikan hias air tawar yang banyak dihasilkan oleh perairan umum di Sumatera akibat penangkapan yang berlebihan dan pencemaran saat ini ikan tersebut telah mengalami penurunan.

Dulunya jenis ikan hias ini banyak diekspor ke luar negeri.


Sumber: Ni’am Muflikhah dan Syarifah Nurdawati Badan Riset Kelautan dan Peruikanan Balai Riset Perikanan Perairan Umum

Sekian, terimakasih atas kunjungannya.
Salam,
Nyeloteh Ikan : Blog ini isinya terkait dunia ikan, ikan tawar, ikan hias, ikan arwana, ikan koki, ikan laut, hias aquarium, jenis ikan, harga aquarium, aquarium, jual ikan, macam ikan, kolam ikan, dan lain-lain.

cara merawat ikan sumatra

 Ikan yang berukuran kecil, dengan panjang total (beserta ekor) mencapai 70mm. Tubuh berwarna kekuningan dengan empat pita tegak berwarna gelap; pita yang pertama melewati mata dan yang terakhir pada pangkal ekor. Gurat sisi tak sempurna, 22-25 buah dengan hanya 8-9 sisik terdepan yang berpori. Batang ekor dikelilingi 12 sisik. Tinggi tubuh sekitar setengah kali panjang stkamur (tanpa ekor).[1]
Sekitar mulutnya, sirip perut dan ekor berwarna kemerahan. Sirip punggung dan sirip dubur berwarna hitam, namun warna hitam pada sirip punggung dibatasi oleh garis merah.[2] Jenis yang diperdagangkan, selain yang berwarna kekuningan,
ada pula individu yang kemerahan, kehijauan dan albino. Jenis yang berwarna kehijauan, yang sebetulnya adalah gejala melanisme pada ikan sumatra, dan yang berwarna albino merupakan hasil dari pembiakan selektif dalam penangkaran untuk meningkatkan nilai jual ikan ini.
Habitat dan penyebaran
Ikan yang berukuran kecil, dengan panjang total (beserta ekor) mencapai 70mm. Tubuh berwarna kekuningan dengan empat pita tegak berwarna gelap; pita yang pertama melewati mata dan yang terakhir pada pangkal ekor. Gurat sisi tak sempurna, 22-25 buah dengan hanya 8-9 sisik terdepan yang berpori. Batang ekor dikelilingi 12 sisik. Tinggi tubuh sekitar setengah kali panjang stkamur (tanpa ekor).[1]
Sekitar mulutnya, sirip perut dan ekor berwarna kemerahan. Sirip punggung dan sirip dubur berwarna hitam, namun warna hitam pada sirip punggung dibatasi oleh garis merah.[2] Jenis yang diperdagangkan, selain yang berwarna kekuningan, ada pula individu yang kemerahan, kehijauan dan albino. Jenis yang berwarna kehijauan, yang sebetulnya adalah gejala melanisme pada ikan sumatra, dan yang berwarna albino merupakan hasil dari pembiakan selektif dalam penangkaran untuk meningkatkan nilai jual ikan ini.
Habitat dan penyebaran
Pemeliharaan di akuarium

Ikan sumatra senang berenang bergerombol. Bila dipelihara dalam jumlah kecil, kurang dari 5 ekor, ikan ini dapat menjadi agresif dan mengganggu ikan-ikan yang lain. Ikan-ikan yang lemah dan kurang gesit dapat menjadi sangat menderita akibat gigitan ikan sumatra yang dominan, yang terutama akan menyerang sirip-siripnya. Dalam kelompok yang besar, agresivitas ikan ini dapat terkendalikan.[2]
Tangkas dan berenang cepat, ikan sumatra dapat dipelihara bercampur dengan ikan-ikan yang sama gesitnya seperti ikan-ikan platis, kerabat lele, atau kerabat ikan macan (Chromobotia macracanthus). Sebaiknya akuarium diisi pula dengan tumbuh-tumbuhan air sebagai tempatnya bermain-main. Ikan sumatra bersifat omnivora, dapat diberi makanan kering (buatan) atau mangsa hidup seperti cacing, kutu air atau jentik-jentik nyamuk.
Ikan ini dapat dibiakkan di dalam akuarium. Ikan sumatra betina mengeluarkan antara 150–200 butir sekali bertelur, yang disebarkan di antara tumbuh-tumbuhan air. Telur akan menetas setelah 24 jam, dan anak-anak ikan mulai terlihat aktif setelah 3 hari. Sebagai pakan anak ikan pada minggu-minggu pertama dapat digunakan udang renik.
Jenis yang berkerabat[sunting | sunting sumber]

Status taksonomi jenis ini belum mantap dan masih panjang perdebatan mengenainya. Pada 1855 Pieter Bleeker, ahli ikan bangsa Jerman yang bekerja di Hindia Belkamu ketika itu, pertama kali mendeskripsi jenis ini dengan nama Capoëta tetrazona. Akan tetapi pada 1857, Bleeker menggunakan lagi nama-spesifik (specific epithet) yang sama untuk menamai jenis yang lain, yang berkerabat namun tidak begitu mirip, yakni dengan Barbus tetrazona (kini ikan ini dikenal sebagai Puntius rhomboocellatus[1][5]). Sementara itu, untuk menambah keruwetan, pada 1860 Bleeker mengubah nama-spesifik ikan sumatra menjadi Systomus (Capoëta) sumatranus. Baru pada akhir 1930an kekeliruan ini diperbaiki dan nama Barbus tetrazona dikembalikan bagi ikan sumatra.[6]
Jenis lain yang serupa adalah Puntius anchisporus, dengan pola pewarnaan yang amat mirip dengan ikan sumatra. Perbedaannya, P. anchisporus memiliki gurat sisi yang sempurna dan batang ekornya dikelilingi oleh 14 sisik.
oke selanjutnya saya akan membahastentang cara membudidaya ikan sumantra

Sebenarnya, ketika masih anak-anak, ia sangat ramah dan rukun hidup berdampingan dengan ikan hias jelis lain. Menginjak usia dewasa, barulah watak aslinya muncul. Tingkah polahnya tidak lagi terbatas pada kegesitan mengitari akuarium, tapi juga mulai jahil. Ikan-ikan yang ada di dekatnya habis "dicolak-colek" dengan mulutnya. Kalau kurang puas, ia akan mengejarnya sampai dekat. Akibatnya memang fatal. Semua sirip ikan yang dipelihara bersamanya bisa rombeng. Terlebih ikan hias bersirip lebar dan bergerak lamban seperti koki, manvis, dan severum. Bila tidak segera diantisipasi, sirip "si korban" tidak saja robek-robek, melainkan bisa gundul kena pangkas mulut "si jahil".

Asal mula ikan Sumatra
Dijuluki ikan Sumatra karena pertama kali ditemukan di Pulau Sumatra, tepatnya di perairan Lampung, Jambi, dan Riau. Lantaran berasal dari Sumatra, orang lantas menyebutnya ikan Sumatra atau board sumatra kata orang asing. Belakangan, baru ketahuan bahwa ia bisa juga ditemukan di Kalimantan.
Menurut Axelrod dalam "Exotic Tropical Fish", di habitat aslinya "harimau air" hidup di perairan jernih, dengan pH 6,6-6,7 dan temperatur 23-27 derajat celcius. Makanan alaminya jasad renik (zooplankton) dan unsur tumbuh-tumbuhan (phytoplankton). Varietasnya ada 4 dengan bentuk tubuh yang sama hanya berbeda pada warna tubuh dan sirip.
Paling populer adalah yang berwarna kuning keperakan, berhiaskan empat buah garis hitam kelam. Mulutnya kemerahan, sirip punggung hitam bertepi merah, sirip ekor bersisi merah bening, dan sirip perutnya berwarna oranye.


Di habitat asalnya, Sumatra, dapat mencapai panjang 8 cm, sedangkan yang terdapat di akuarium-akuarium pedagang ikan hias, ukuran terpanjangnya paling banter hanya 6 cm, dan rata-rata 5 cm. Walau demikian, pada ukuran ini pun ia sudah dapat dijadikan induk yang cukup memadai.


Memijahkan


Terus terang, memijahkan ikan Sumatra merupakan pekerjaan enteng asal kita sudah tahu persis kebiasaan-kebiasaan ikan ini ketika memijah. Pertama-tama, curahkan perhatian sejak memilih induk, menyiapkan tempat memijah, sampai ke merawat larva. Hasilnya tak mengecewakan.
Karena ikan Sumatra punya kebiasaan menempelkan telur pada akar tanaman air, sediakanlah eceng gondok yang memiliki perakaran rimbun. Sebelum digunakan, akar dan daun eceng gondok dicuci dengan air bersih, lalu rendamlah dalam larutan PK (Kalium Permanganat) dengan dosis 1 gr PK/10 liter air, selama 15-30 menit.
Ikan Sumatra siap dicalonkan jadi induk bila usianya sudah dewasa atau ukuran tubuhnya sekira 5 cm. Sebenarnya, tak ada tkamu yang khas tentang kematangan kelamin, kecuali usia. Jenis jantan bisa ditkamui dari warna siripnya yang lebih gelap, sedangkan betina agak cerah. Tkamu lain, pada yang jantan dapat dilihat juga dari bentuk tubuhnya yang lebih lebar dan berwarna cerah, sedangkan betina sebaliknya.
Kemudian, pasangan calon "orang tua ikan" ini diasingkan sementara di tempat khusus, sambil "disuguhi" makanan bermutu/kaya protein, seperti jentik nyamuk atau kutu air. Setelah dua minggu di tempat pengasingan, pasangan tadi siap diceburkan ke tempat pemijahan. Khusus di akuarium, hanya bisa dipijahkan sepasang ikan Sumatra. Sementara dalam bak semen berukuran lebar, bisa dipijahkan hingga 20 pasang sekaligus. Sebelum ikan dipindahkan, tempat pemijahan diisi air jernih yang sudah diendapkan. Menyusul kemudian eceng gondok sebanyak 3-5 tanaman untuk akuarium dan kurang lebih 1/3 luas permukaan bak eceng gondok untuk pemijahan dalam bak.
Masukkan pasangan-pasangan "pengantin" tadi, menyusul makanan seperti ketika masih dalam bak penampungan. Saksikan saja. Malam harinya, mereka mulai kejar-kejaran, sampai akhirnya berpasangan menuju tempat yang telah disepakati, yakni di rerimbunan akar eceng gondok.
Di sini si jantan membelitkan tubuhnya sambil menukik kurang lebih 45 derajat ke tubuh betina. Si betina yang sudah tahu maunya si jantan, segera melepas telurnya. Dan, dengan sigap si jantan segera membuahinya. Telur yang sudah di-"proses" secara otomatis menempel pada akar eceng gondok.


Ada kebiasaan jelek induk ikan Sumatra, yakni tidak bertanggungjawab dan enggan merawat telur maupun anaknya. Dan, rupanya pepatah "sejahat-jahat harimau takkan pernah memakan anaknya sendiri", tak berlaku bagi harimau air ini.
Pasalnya, ia tega menelan calon-calon bayinya sendiri. Oleh karena itu, bila memungkinkan, begitu selesai pemijahan, secepat mungkin si induk diungsikan agar tidak sempat melahap telur-telurnya. Telur yang berjumlah sekira 300 butir itu akan mengeras dengan sendirinya setelah 56 jam.

Sabtu, 19 Maret 2016

WADAH & PERALATAN BUDIDAYA IKAN HIAS
Wadah untuk pemeliharaan ikan hias air tawar sangat beragam dan dapat disesuaikan dengan lahan yang ada. Wadah tersebut dapat berupa kolam, bak semen, akuarium, atau bak fiberglas. Bahkan ada juga petani yang memelihara cupang dalam botol-botol bekas air mineral. Namun, apa pun jenis wadahnya, tentunya harus dapat menampung air dan bahannya tidak membahayakan atau meracuni ikan.
A. Kolam atau Bak Semen
 
Ukuran kolam atau bak semen sangat bervariasi, tidak ada ketentuan yang mengatur ukuran maupun bentuknya. Umumnya kolam atau bak semen yang dimiliki petani ikan hias berada di pekarangan rumah sehingga ukuran maupun bentuknya terkadang disesuaikan dengan ukuran dan bentuk lahan pekarangan. Demikian pula dengan bahan pembuat kolam, ada yang dari batako dan ada pula yang dari bata merah. Belum ada laporan tentang pengaruh perbedaan bahan ini terhadap kehidupan ikan.
Kebanyakan kolam berukuran 1 m x 1 m sampai 2 m x 3 m. Kedalamannya pun bervariasi dari 25-40 cm. Kedalaman kolam yang relatif dangkal memiliki keuntungan, yaitu difusi oksigen dan sinar matahari dapat masuk sampai ke dasar kolam Berta hemat air. Kalau panas terik, ikan dalam kolam perlu diberi naungan berupa atap atau tanaman air.
Penggunaan kolam atau bak semen yang masih baru harus hati-hati. Selain bau semen kurang baik untuk ikan, pH airnya pun cepat naik akibat kikisan semen. Bahkan bisa terjadi keadaan sindroma kolam baru (new tank syndrome), yaitu cepatnya racun amonia dan nitric terbentuk akibat belum tumbuhnya bakteri pengurainya.
Melihat kerugian tersebut, pencucian dan perendaman kolam baru perlu dilakukan. Kolam dicuci dengan air, lalu direndam air yang sudah diberi batang pisang atau PK. perendaman dilakukan selama 3-5 hari.
Bukan hanya pada kolam baru, kolam bekas ikan sakit pun harus diberi perlakuan pencucian dan perendaman. Setelah dicuci bersih, kolam direndam air PK atau formalin berkadar rendah, untuk mematikan sisa bibit penyakit di dalam kolam. Kalau perlu, kolam dijemur sampai kering. Saluran-saluran kolam diusahakan selalu bersih dan alirannya lancar. Biasanya endapan air yang tidak mengalir sangat rawan penyakit.
Lingkungan kolam pun sebaiknya dijaga agar bersih. Rumput-rumput jangan dibiarkan tumbuh meninggi. Rumput yang tinggi dapat dijadikan media hidup dan berkembang biak bagi capung. Bila ada sampah, sebaiknya segera dibuang agar tidak masuk dalam kolam.
B. Akuarium
Dibanding bak atau kolam, pemeliharaan ikan di akuarium paling baik karena ikan dan kualitas air  dapat dikontrol secara teliti. Hanya saja daya tampung akuarium tidak sebanyak kolam atau bak. Oleh karena itu, kalau ikan yang akan dipelihara banyak, dibutuhkan banyak akuarium. Walaupun banyak, unsung saja akuarium dapat ditata bersusun sehingga menghemat tempat. Penggunaan akuarium paling baik untuk pemeliharaan benih.
Ini disebabkan akuarium mudah clibersihkan tanpa takut ikan akan ikut terbuang atau terganggu walaupun masih kecil. Dengan akuarium yang transparan menyebabkan ikan di dalamnya bisa kelihatan. Ikan mati pun dapat segera kelihatan sehingga tindakan dini bisa segera dilakukan dan adanya hama bisa secepatnya diketahui.
Ukuran akuarium sangat bervariasi. Namun, ukuran yang umum dipakai adalah 100 cm x 40 cm x 40 cm atau 90 cm x 40 cm x 35 cm. Ketebalan kaca akuarium sekitar 5 mm. Untuk pemijahan dan penetasan telur ikan tetra, ukuran akuariumnya cukup 20 cm x 20 cm x 20 cm atau 20 cm x 20 cm x 25 cm dengan ketebalan kaca 3 mm. Penempatannya dapat disusun menjadi 2-3 tingkat. Penyusunan akuarium ini dilakukan pada rak besi atau kayu. Agar tidak mudah pecah, alas akuarium diberi styrofoam atau gabus putih.
Seperti halnya kolam, kebersihan akuarium pun sangat dianjurkan. Membersihkan akuarium cukup dengan menyedot atau menyifon air dalam akuarium hingga habis. Selanjutnya dinding dan dasarnya dilap atau digosok dengan spons sampai bersih. Setelah itu, cuci sekali lagi dengan air bersih sebelum digunakan.
C. Wadah Lain
Selain bak atau kolam maupun akuarium, ikan dapat dipelihara dalam paso, bak plastik, maupun tangki fiberglas. Tangki fiberglas atau bak plastik berkapasitas besar (250-1.000 liter) digunakan untuk pemeliharaan puluhan ribu benih atau induk. Tangki fiberglas sangat bagus dipakai dibanding kolam atau akuarium karena suhu di dalam wadah tersebut relatif stabil.
Wadah lain yang dapat digunakan adalah botol bekas selai atau air mineral. Wadah ini banyak digunakan terutama untuk pemeliharaan cupang karena ikan ini lebih baik dipelihara terpisah satu per satu. Tujuan pemeliharaan terpisah karena cupang senang berkelahi. Akibat perkelahian, siripnya bisa rusak, bahkan ikan bisa mati.
Kolam dari kerangka bambu atau kayu berlapiskan plastik pun dapat digunakan untuk pemeliharaan ikan hias. Harganya tidak mahal sehingga banyak petani menggunakannya. Hasil yang diperoleh pun cukup bagus. Hanya saja, wadah ini rawan bocor dan bahan keran2kanya rentan terhadap ravan.
Terlepas dari berbagai macam wadah pemeliharaan tersebut, hal terpenting adalah pengelolaannya. Kebersihan wadah perlu diperhatikan. Untuk memudahkan pembersihan, saluran pembuangan harus diatur dengan baik. Penataan wadah pun harus memperhatikan faktor lalu lalang pekerja.
D. Peralatan
Dalam pemeliharaan ikan hias diperlukan peralatan seperti selang, seser atau serokan, ember, dan mangkok. Kebersihan alatalat tersebut harus selalu dijaga agar tidak menjadi sarana berkembangnya bibit penyakit. Penyimpanannya pun harus memperhatikan kemudahan memperolehnya. Selang-selang untuk penyifonan dan seser harus digantung setelah digunakan agar air di dalamnya cepat kering.
Peralatan bekas dipakai untuk ikan sakit harus dipisahkan. Sebelum disimpan, peralatan tersebut harus direndam atau dicuci dalam larutan PK atau larutan kaporit. Setelah itu, peralatan tersebut harus dijemur agar bibit penyakit bisa mati
Negeri ini memiliki banyak jenis ikan hias air tawar. Menurut catatan KKP, terdapat lebih dari 1.100 spesies ikan hias air tawar yang diperdagangkan secara global. Dari jumlah itu, negeri kita memiliki 400 spesies. Namun hanya sekitar 90 spesies yang dibudidayakan masyarakat.
Ikan hias air tawar lebih mudah dibudidayakan dibanding ikan laut. Teknologinya sederhana dan biayanya murah. Sehingga banyak dilakukan dalam skala usaha rumahan. Berbeda dengan ikan hias air laut yang memerlukan fasilitas padat modal.
Ikan hias air tawar asli Indonesia yang menjadi primadona adalah ikan arwana dan cupang. Sedangkan ikan asal negara lain yang bisa didomestikasi dan cukup popular dibudidayakan di Indonesia antara lain koki, koi, discus dan guppy.